Kamis, 04 Agustus 2011

Di Balik Realita Seorang Anak

Dalam kasus antara anak dan kedua orang tuanya, tidak sedikit anak yang mempunyai masalah dengan kedua orang tuanya dan tidak sedikit anak yang mengalami dengan istilah " broken home "..
Skrg saya ingin memberi sedikit gambaran tentang seorang anak yang menganggap bahwa dirinya sudah tidak ada harganya di mata orang lain dan menganggap tidak ada yang peduli seorang pun  terhadap dia bahkan orang tuanya sendiri..dan semua itu adalah kenyataan yang SALAH.. sekali lagi saya tegaskan itu SALAH bahkan SALAH besar.

Kenapa saya berani memberikan pernyataan tersebut ? kalian pasti berpikir (termasuk yang mengalami hal di atas) klo itu hanya  sebuah cerita yang kebanyakan orang bicarakan bahwa "tidak ada orang tua yang jahat kepada anaknya" , ternyata itu salah besar karena saya memberikan pernyataan tersebut dari kenyataan yang ada dan kasus kasus yang pernah saya dengar dan di perhatikan oleh saya. bukan dari cerita orang-orang atau pun dari ceramahan orang tua lainnya.

Sekarang coba kalian pikirkan betapa beratnya ibu kita mengandung selama sembilan bulan demi kita?
seberapa kerasnya ayah kita bekerja untuk menjaga kesehatan ibu kita agar kita terlahir dengan sempurna?
apa yang di hadapi ibu kita waktu melahirkan cuma ada dua kata yaitu "kematian" atau "selamat"
pasti kalian berpikir itu hanya lagu lama supaya orang tua yang jahat terhadap kalian tetap kita sayangi, dan kalian tidak percaya dengan itu.

Coba kalian renungkan kembali waktu ibu kita sakit ibu kita tetap memasak untuk kita , ketika hujan datang ayah kita tetap bekerja dan mereka semua melakukan itu hanya untuk kita. Pasti kalian masih tidak percaya dengan itu, disini saya hanya memberikan suatu gambaran kenyataan dari kehidupan yang ada pada saat ini bahwa tidak ada orang tua yang tidak memperdulikan anaknya.

Oke saya ada cerita sedikit, suatu hari seorang anak yang bernama yandi telah bertengkar dengan ibunya sampai yandi memberanikan diri untuk kabur dari rumahnya karena pikirnya ibunya sudah tidak peduli lagi dengannya. tanpa pikir panjang anak itupun pergi dari rumah dengan tidak membawa uang sedikitpun. waktu sudah malam ketika itu yandi berjalan meratapi hidupnya di depan dia ada pedagang mie rebus tentu saja karena dari pagi belum makan dia sangat menginginkan mie rebus itu, tapi apa daya dia tidak mempunyai uang sedikitpun dan dia  hanya bisa melihat orang-orang membeli mie rebus tersebut, pedagang mie rebus heran karena melihat yandi diam hanya melihat kegiatannya. "de sedang apa? mau beli mie?" tanya si pedagang. "nggak bang saya tidak mempunyai uang untuk membelinya." jawab yandi. "ya sudah saya buat kan untuk mu." "tapi bang" tanpa pikir panjang pedagang mie tersebut memberikan semangkuk mie rebus kepada anak tersebut. "makan saja nak ini tidak usah di bayar." kata pedagang. yandi pun memakan mie tersebut pada saat makan yandi mengeluarkan air matanya karena dia berpikir orang yang tidak mengenal sama sekali begitu baik padanya. si pedagang bertanya "kenapa kamu menangis?." "saya ingin berterima kasih kepada abang karena abang tidak kenal sama sekali dengan saya tapi abang malah memberikan saya makanan, berbeda dengan ibu saya yang telah kenal sama saya sejak lahir tapi tidak menyayangi saya." yandi bercerita tentang ibunya kepada pedagang tersebut.  dengan halus pedagang tersebut berbicara "hei anak muda abang yang baru sekali aja memberi makanan bisa bikin kamu terharu sampai nangis. Lha, padahal ibu dan bapak kamu, yang ngasih makan tiap hari, dari kamu bayi sampai segede ini, apa kamu pernah terharu begini? Jangan ngeremehin orangtua sendiri nak, ntar nyesel lho." yandi seketika tersadar "Kenapa aku tidak pernah berpikir seperti itu?"

Setelah menghabiskan makanan dan berucap banyak terima kasih,yandi bergegas pergi pulang kerumahnya sesampainya di depan rumah yandi terdiam karena takut di marahi oleh ibunya.tapi dengan penuh keberanian yandi membukakan pintu rumah dan tampak seorang perempuan telah berdiri di depanya yang tak lain adalah ibunya sendiri."yandi, kemana saja kamu kok baru pulang? ayo cepat masuk ibu udah masak sop ayam buat kamu." yandi hanya bisa mengeluakan air mata dan memeluk ibunya dan meminta maaf kepada ibunya. ternyata yang selama anak itu pikirkan tentang orang tuanya adalah salah.

Dari cerita di atas pasti kalian tau isi pokok dari cerita tersebut, semoga kalian bisa tidak berpikiran bahwa orang tua saya sekarang tidak peduli lagi dengan saya. padahal dari dulu sampai sekarang  kalian dapat hidup atas syariat orang tua kita yang di ridhai oleh Allah SWT. semoga kalian sadar dengan adanya tulisan ini. 

Dengan adanya tulisan ini saya tidak memaksa kalian untuk membenarkan semua tulisan yang saya buat, klo ada yang menyalahkan tulisan ini silahkan saja dan saya tidak akan marah sama sekali karena setiap orang mempunyai persepsi sendiri. Sekali lagi ini realita kehidupan yang saya masukan dalam tulisan ini.
SEMOGA RIDHO ALLAH SWT SENANTIASA MENGIRINGI KITA SEMUA.. AMIINN



Created : NANKZ

2 komentar:

Amir Syafrudin mengatakan...

Setuju. Kita semua punya kecenderungan untuk menganggap remeh pengorbanan orang tua kita karena kita merasa pengorbanan mereka itu sudah sewajarnya mereka lakukan. Pada akhirnya kita jadi lebih bisa menghargai orang lain ketimbang orang tua kita sendiri.

Nanang Sunandi mengatakan...

sippppppp

Posting Komentar