Tampilkan postingan dengan label Motivasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Motivasi. Tampilkan semua postingan

Kamis, 06 Oktober 2011

Steve Jobs dari Masa ke Masa


Jobs & Wozniak (ist)



Tak bisa dipungkiri, Steve Jobs adalah inovator ulung pada zamannya. Kepergiannya akan dikenang sampai generasi mendatang. Dialah yang menemukan berbagai perangkat teknologi revolusioner seperti iPod, iPhone dan iPad.

Jobs membangun Apple bersama Steve Wozniak di sebuah garasi. Mereka menjual komputer pertama Apple I pada tahun 1976 yang kala itu dijual seharga USD 666,66. Inilah cikal bakal perusahaan yang kini produknya sangat digemari dunia.

Karena berbagai masalah, Steve Jobs pernah meninggalkan Apple. Namun dia kembali lagi pada tahun 1997 ketika kondisi Apple tengah suram. Kembalinya sang legenda menjadi awal kejayaan Apple yang kemudian melahirkan berbagai perangkat revolusioner dan menjadi salah satu perusahaan paling bernilai di dunia.

Kini, Jobs telah tiada. Dunia mengenangnya dengan berbagai macam cara, tokoh-tokoh angkat suara memuji kejeniusannya. Berikut napak tilas kegemilangan Jobs dalam rekaman foto:

Salah satu foto legendaris yang menampilkan Steve Jobs bersama Steve Wozniak mengutak atik komputer pertama Apple.

Komputer Macintosh yang dirilis pada tahun 1984, menandai salah satu jejak kegemilangan Jobs kala menahkodai Apple.

Steve Jobs kala muda dengan komputer Macintosh kebanggannya

Setelah semat pergi, Jobs kembali ke Apple pada tahun 1997 dan memperkenalkan komputer iMac pada tahun 1998

Steve Jobs memperkenalkan iPod tahun 2001

iPhone, salah satu penemuan terbesar Jobs

Steve Jobs dengan iPad, komputer tablet yang sampai kini masih sangat laris.

Sumber

Kisah Steve Jobs: Mendunia berkat Garasi Rumah

Foto Presentasi Steve Jobs CEO Apple

Bernama lengkap Steven Paul Jobs yang lahir di San Francisko, California, Amerika Serikat (AS). Pria yang lahir 24 Februari 1955 ini mulai mendirikan Apple di tahun 1976 bersama dengan Steve Wozniak.
Mulanya di tahun 1972, Jobs lulus dari SMA Homestead di Cupertino, California dan diterima di Reed College di Portland, Oregon, tapi baru satu semester kuliah dia sempat dikeluarkan. Tapi Jobs segera mendaftar kembali kuliah di Reed College dan fokus mempelajari seni rupa.

“Jika saya tak pernah dikeluarkan dari tempat belajar itu mungkin Mac saat ini tak akan memiliki multiple typefaces atau font-font yang proposional,” katanya.

Di musim gugur tahun 1974, Jobs kembali ke California dan mulai menghadiri pertemuan “Homebrew Computer Club” dengan Steve Wozniak. kemudian keduanya bekerja di Atari Inc., sebuah perusahaan pembuat permainan komputer yang terkenal, dengan jabatan sebagai perancang permainannya. Motivasinya saat itu adalah mengumpulkan uang untuk melakukan perjalanan spiritual ke India.
Jobs kemudian melakukan perjalanan pencerahan spritual ke India bersama Daniel Kottke teman semasa kuliah, yang kemudian menjadi pegawai Apple pertama yang direkrut Job. Dirangkum okezone dari berbagai sumber, Kamis (25/8/2011).

Baru kemudian di tahun 1976, ketika Jobs berusia 21 tahun dan Wozniak yang saat itu berusia 26 tahun, mereka mendirikan Apple Computer Co. di garasi milik keluarga Jobs. Komputer pribadi yang diperkenalkan Jobs and Wozniak diberi nama Apple I. Komputer itu dijual dengan harga USD 666,66.
Setelah itu tepatnya di 1977, Jobs dan Wozniak memperkenalkan Apple II, yang sukses besar di pasaran rumah tangga dan memberi Apple pengaruh besar di industri komputer pribadi yang tergolong masih muda. Tepatnya tahun 1980, Apple Computer mencatatkan namanya di bursa efek dan dengan penawaran saham awal yang sukses, sehingga ketenaran Jobs bertambah.

Tahun itu Apple Computer juga merilis Apple III, walaupun kesuksesannya tidak sebaik sebelumnya.
Seiring dengan berkembangnya Apple Computer, perusahaan itu mulai mencari kepemimpinan baru untuk membantu mengatur perkembangan perusahaan tersebut. Di tahun 1983, Jobs menggaet John Sculley dari perusahaan Pepsi-Cola, untuk memimpin Apple Computer. Dan di tahun 1984 menjadi tahun perdana pengenalan Macintosh, komputer pertama yang berhasil dijual ke pasaran dengan menghadirkan fitur antarmuka pengguna grafis.

Pengembangan Mac dicetuskan oleh Jef Raskin dengan menggunakan teknologi yang sudah dikembangkan di Xerox’s PARC, tetapi belum sempat dikomersialkan. Kesuksesan Macintosh membuat Apple menelantarkan Apple II demi mengembangkan produksi Mac, yang bertahan sampai saat ini.

Berikut adalah beberapa foto Computer Apple Generasi Pertama
Foto Presentasi Steve Jobs CEO Apple
Apple Computer Generasi Pertama
Apple Computer Generasi KeduaApple Computer Generasi KetigaApple Computer Generasi Machintos Pertama


Kamis, 04 Agustus 2011

Di Balik Realita Seorang Anak

Dalam kasus antara anak dan kedua orang tuanya, tidak sedikit anak yang mempunyai masalah dengan kedua orang tuanya dan tidak sedikit anak yang mengalami dengan istilah " broken home "..
Skrg saya ingin memberi sedikit gambaran tentang seorang anak yang menganggap bahwa dirinya sudah tidak ada harganya di mata orang lain dan menganggap tidak ada yang peduli seorang pun  terhadap dia bahkan orang tuanya sendiri..dan semua itu adalah kenyataan yang SALAH.. sekali lagi saya tegaskan itu SALAH bahkan SALAH besar.

Kenapa saya berani memberikan pernyataan tersebut ? kalian pasti berpikir (termasuk yang mengalami hal di atas) klo itu hanya  sebuah cerita yang kebanyakan orang bicarakan bahwa "tidak ada orang tua yang jahat kepada anaknya" , ternyata itu salah besar karena saya memberikan pernyataan tersebut dari kenyataan yang ada dan kasus kasus yang pernah saya dengar dan di perhatikan oleh saya. bukan dari cerita orang-orang atau pun dari ceramahan orang tua lainnya.

Sekarang coba kalian pikirkan betapa beratnya ibu kita mengandung selama sembilan bulan demi kita?
seberapa kerasnya ayah kita bekerja untuk menjaga kesehatan ibu kita agar kita terlahir dengan sempurna?
apa yang di hadapi ibu kita waktu melahirkan cuma ada dua kata yaitu "kematian" atau "selamat"
pasti kalian berpikir itu hanya lagu lama supaya orang tua yang jahat terhadap kalian tetap kita sayangi, dan kalian tidak percaya dengan itu.

Coba kalian renungkan kembali waktu ibu kita sakit ibu kita tetap memasak untuk kita , ketika hujan datang ayah kita tetap bekerja dan mereka semua melakukan itu hanya untuk kita. Pasti kalian masih tidak percaya dengan itu, disini saya hanya memberikan suatu gambaran kenyataan dari kehidupan yang ada pada saat ini bahwa tidak ada orang tua yang tidak memperdulikan anaknya.

Oke saya ada cerita sedikit, suatu hari seorang anak yang bernama yandi telah bertengkar dengan ibunya sampai yandi memberanikan diri untuk kabur dari rumahnya karena pikirnya ibunya sudah tidak peduli lagi dengannya. tanpa pikir panjang anak itupun pergi dari rumah dengan tidak membawa uang sedikitpun. waktu sudah malam ketika itu yandi berjalan meratapi hidupnya di depan dia ada pedagang mie rebus tentu saja karena dari pagi belum makan dia sangat menginginkan mie rebus itu, tapi apa daya dia tidak mempunyai uang sedikitpun dan dia  hanya bisa melihat orang-orang membeli mie rebus tersebut, pedagang mie rebus heran karena melihat yandi diam hanya melihat kegiatannya. "de sedang apa? mau beli mie?" tanya si pedagang. "nggak bang saya tidak mempunyai uang untuk membelinya." jawab yandi. "ya sudah saya buat kan untuk mu." "tapi bang" tanpa pikir panjang pedagang mie tersebut memberikan semangkuk mie rebus kepada anak tersebut. "makan saja nak ini tidak usah di bayar." kata pedagang. yandi pun memakan mie tersebut pada saat makan yandi mengeluarkan air matanya karena dia berpikir orang yang tidak mengenal sama sekali begitu baik padanya. si pedagang bertanya "kenapa kamu menangis?." "saya ingin berterima kasih kepada abang karena abang tidak kenal sama sekali dengan saya tapi abang malah memberikan saya makanan, berbeda dengan ibu saya yang telah kenal sama saya sejak lahir tapi tidak menyayangi saya." yandi bercerita tentang ibunya kepada pedagang tersebut.  dengan halus pedagang tersebut berbicara "hei anak muda abang yang baru sekali aja memberi makanan bisa bikin kamu terharu sampai nangis. Lha, padahal ibu dan bapak kamu, yang ngasih makan tiap hari, dari kamu bayi sampai segede ini, apa kamu pernah terharu begini? Jangan ngeremehin orangtua sendiri nak, ntar nyesel lho." yandi seketika tersadar "Kenapa aku tidak pernah berpikir seperti itu?"

Setelah menghabiskan makanan dan berucap banyak terima kasih,yandi bergegas pergi pulang kerumahnya sesampainya di depan rumah yandi terdiam karena takut di marahi oleh ibunya.tapi dengan penuh keberanian yandi membukakan pintu rumah dan tampak seorang perempuan telah berdiri di depanya yang tak lain adalah ibunya sendiri."yandi, kemana saja kamu kok baru pulang? ayo cepat masuk ibu udah masak sop ayam buat kamu." yandi hanya bisa mengeluakan air mata dan memeluk ibunya dan meminta maaf kepada ibunya. ternyata yang selama anak itu pikirkan tentang orang tuanya adalah salah.

Dari cerita di atas pasti kalian tau isi pokok dari cerita tersebut, semoga kalian bisa tidak berpikiran bahwa orang tua saya sekarang tidak peduli lagi dengan saya. padahal dari dulu sampai sekarang  kalian dapat hidup atas syariat orang tua kita yang di ridhai oleh Allah SWT. semoga kalian sadar dengan adanya tulisan ini. 

Dengan adanya tulisan ini saya tidak memaksa kalian untuk membenarkan semua tulisan yang saya buat, klo ada yang menyalahkan tulisan ini silahkan saja dan saya tidak akan marah sama sekali karena setiap orang mempunyai persepsi sendiri. Sekali lagi ini realita kehidupan yang saya masukan dalam tulisan ini.
SEMOGA RIDHO ALLAH SWT SENANTIASA MENGIRINGI KITA SEMUA.. AMIINN



Created : NANKZ

Minggu, 24 Juli 2011

Kisah Sukses Bong Chandra

Bisa diceritakan dikit gimana masa kecil seorang Bong Chandra, hingga bisa menjadi seperti sekarang? Apa Bong Chandra seorang Jenius, hingga bisa jadi sebagai motivator termuda?

Saya anak kedua dari tiga bersaudara. Saya dilahirkan di keluarga yang sederhana dan segala sesuatunya selalu tercukupi. Dari kecil sampai SMA, saya nggak punya prestasi yang menonjol. Saya dulunya adalah seorang yang minder dan nggak punya banyak teman. Tubuh saya kecil, dan punya penyakit asma. Saya juga nggak pernah mendapatkan 1 piala dari kompetisi manapun.

Kondisi saya makin parah, ketika krisis ekonomi menerjang Indonesia tahun 1998. Saat itu keluarga saya mengalami kebangkrutan. Awalnya saya nggak tahu apa yang sebenarnya terjadi, namun saya mulai sadar ketika melihat rumah sendiri dipasang sebuah papan bertuliskan "DIJUAL". Keadaan makin parah ketika keluarga nekad berhutang puluhan juta rupiah untuk membiayai kuliah saya.

Sejak itu saya saya sadar dan makin termotivasi untuk bangkit, meskipun saya belum sempat kuliah, tapi keadaan inilah yang membentuk saya menjadi seorang anak muda yang lebih tangguh dibandingkan dengan anak-anak seusia saya. Di usia 18 tahun, saya mulai merintis bisnis bersama teman - teman.

Tapi merintis bisnis saat itu, saya banyak mendapatkan hinaan dan cemooh dari orang sekitar. Dengan sebuah motor butut, saya terus merintis bisnis siang dan malam. Pergi keluar kota sendirian, kos di tempat sederhana dengan jatah makan siang hanya 1.200 rupiah, kehujanan dan kepanasan adalah hal biasa yang saya alami waktu itu.

Penolakan - penolakan yang saya hadapi bikin saya bertekad jadi seorang yang lebih kuat. Orang yang meremehkan dan menolak saya dulu sebenarnya telah melemparkan kayu ke dalam bara api yang menyala. Saya justru merasa tertantang untuk membuktikan kepada mereka yang meragukan saya.

Puji Tuhan, kini saya telah membantu banyak orang dalam meraih mimpi melalui seminar-seminar. Saya udah berbicara dihadapan 15.000 orang per tahun, mulai dari mahasiswa, Ibu rumah tangga, Dosen, Ahli hukum, Dokter, CEO, Pengusaha, dan lain - lain. Sekarang saya juga mengambil peluang untuk membangun beberapa bisnis diantaranya Hotel, Otomotif, Sekolah, Distribusi, Internet, Refleksi, dan lain - lain.

Buat saya, "Jalan tercepat untuk sukses adalah dengan membantu orang lain menjadi Sukses"

Pengalaman hidup berharga apa yang tidak bisa dilupakan?
Bagi saya, pengalaman hidup yang berharga adalah, ketika melihat orang lain sukses setelah menghadiri seminar saya.

Seberapa besar peran TUHAN dalam kehidupanmu selama ini?
Lebih besar dari apapun, Dia yang memampukan saya menjadi pribadi yang lebih kuat dan sukses.

Seberapa penting sebuah relasi bagi Bong Chandra?
Relasi itu sangat penting, karena peluang emas datangnya tergantung dari banyaknya relasi yang kita miliki.

Dan salah satu artikel Bong Chandra yang membuat saya tergugah adalah
Penghalang terbesar manusia untuk meraih sukses dan keberhasilan adalah rasa takut. Takut akan kegagalan, takut akan penolakan, takut akan kerugian, dan takut akan ketidak pastisan. Bohong besar jika di dunia ini ada seorang manusia yang dilahirkan tanpa rasa takut. Saya percaya setiap orang memliki rasa takut, hanya saja memiliki tingkat intensitas yang berbeda.

Rasa takut adalah pemberian berharga dari Tuhan. Tanpa rasa takut kita tidak akan pernah tahu apa itu keberanian, tanpa rasa sedih kita tidak akan pernah tahu apa itu kebahagiaan. Sebagian besar orang menjadikan rasa takut sebagai kelemahan mereka, sebaliknya orang sukses selalu menjadikan rasa takut sebagai kekuatan mereka. Beberapa orang sering bertanya hal ini kepada Saya, “Bagaimana mungkin menjadikan rasa takut sebagai kekuatan?!” Saya selalu menjawab, “Jauh lebih mudah membalikan rasa takut kita menjadi kekuatan, dibanding menghilangkan rasa takut itu sendiri.

Apakah Anda pernah melihat seorang yang tidak bisa berlari, tiba – tiba berlari seperti layaknya pelari kelas dunia setelah dikejar oleh anjing? Apa yang membuat orang itu bisa berlari dengan kencang? Jawabannya adalah “Rasa Takut”.terhadap anjing. Terkadang potensi dan kekuatan yang terpendam dalam diri kita akan keluar ketika kita mengalami rasa takut. Jangan jadikan rasa takut Anda sebagai kelemahan, tetapi jadikan rasa takut Anda sebagai kekuatan.

Seorang Sales yang sukses juga memiliki rasa takut, tapi ketakutan yang terbalik. Ia bukan takut ditolak oleh calon pelanggannya, tetapi ia takut jika ia tidak berjuang menjadi seorang sales yang sukses maka ia tidak bisa membahagiakan keluarganya. Seorang pengusaha yang sukses juga memiliki rasa takut, tetapi ketakutan yang terbalik. Ia bukan takut rugi dalam berinvestasi, tetapi ia takut jika ia tidak berinvestasi ia akan kehilangan kesempatan emas. Rasa takut bisa menjadi batu sandungan bagi setiap orang, namun rasa takut juga bisa menjadi batu lompatan untuk meraih kesuksesan

Ketakutan sesungguhnya adalah hasil dari imajinasi yang kita ciptakan sendiri. Apa yang kita takuti tidaklah semenakutkan apa yang sebenarnya. Pesan Saya hanya satu, Do What You Fear, Watch it Disappear! Lakukan apa yang Anda takuti, maka Anda akan melihat ketakutan tersebut lenyap begitu saja.

KISAH BILL GATES

Bill Gates 
William Henry Gates III atau lebih terkenal dengan sebutan Bill Gates, lahir di Seattle, Washington pada tanggal 28 Oktober 1955. Ayah Bill, Bill Gates Jr., bekerja di sebuah firma hukum sebagai seorang pengacara dan ibunya, Mary, adalah seorang mantan guru. Bill adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Sejak kecil Bill mempunyai hobi “hiking”,bahkan hingga kini pun kegiatan ini masih sering dilakukannya bila ia sedang “berpikir”.
Bill kecil mampu dengan mudah melewati masa Sekolah Dasar dengan nilai sangat memuaskan, terutama dalam pelajaran IPA dan Matematika. Mengetahui hal ini, orang tua Bill kemudian menyekolahkannya di sebuah sekolah swasta yang terkenal dengan pembinaan akademik yang baik, bernama Lakeside. Pada saat itu , Lakeside baru saja membeli sebuah komputer, dan dalam waktu seminggu, Bill Gates, Paul Allen dan beberapa siswa lainnya (sebagian besar nantinya menjadi programer pertama Microsoft) sudah menghabiskan semua jam pelajaran komputer untuk satu tahun.
Kemampuan komputer Bill Gates sudah diakui sejak dia masih bersekolah di Lakeside. Dimulai dengan meng-hack komputer sekolah, mengubah jadwal, dan penempatan siswa. Tahun 1968, Bill Gates, Paul Allen, dan dua hackers lainnya disewa oleh Computer Center Corp. untuk menjadi tester sistem keamanan perusahaan tersebut. Sebagai balasan, mereka diberikan kebebasan untuk menggunakan komputer perusahaan. Menurut Bill saat itu lah mereka benar- benar dapat “memasuki” komputer. Dan disinilah mereka mulai mengembangkan kemampuan menuju pembentukan Microsoft, 7 tahun kemudian.
Selanjutnya kemampuan Bill Gates semakin terasah. Pembuatan program sistem pembayaran untuk Information Science Inc, merupakan bisnis pertamanya. Kemudian bersama Paul Ellen mendirikan perusahaan pertama mereka yang disebut Traf-O-Data. Mereka membuat sebuah komputer kecil yang mampu mengukur aliran lalu lintas. Bekerja sebagai debugger di perusahaan kontraktor pertahanan TRW, dan sebagai penanggungjawab komputerisasi jadwal sekolah, melengkapi pengalaman Bill Gates.
Musim gugur 1973, Bill Gates berangkat menuju Harvard University dan terdaftar sebagai siswa fakultas hukum. Bill mampu mengikuti kuliah dengan baik, namun sama seperti ketika di SMA, perhatiannya segera beralih ke komputer. Selama di Harvard, hubungannya dengan Allen tetap dekat. Bill dikenal sebagai seorang jenius di Harvard. Bahkan salah seorang guru Bill mengatakan bahwa Bill adalah programer yang luar biasa jenius, namun juga seorang manusia yang menyebalkan.
Desember 1974, saat hendak mengunjungi Bill Gates, Paul Allen membaca artikel majalah Popular Electronics dengan judul “World`s First Microcomputer Kit to Rival Commercial Models”. Artikel ini memuat tentang komputer mikro pertama Altair 9090. Allen kemudian berdiskusi dengan Bill Gates. Mereka menyadari bahwa era “komputer rumah” akan segera hadir dan meledak, membuat keberadaan software untuk komputer – komputer tersebut sangat dibutuhkan. Dan ini merupakan kesempatan besar bagi mereka.
Kemudian dalam beberapa hari, Gates menghubungi perusahaan pembuat Altair, MITS (Micro Instrumentation and Telemetry Systems). Dia mengatakan bahwa dia dan Allen telah membuat BASIC yang dapat digunakan pada Altair. Tentu saja ini adalah bohong. Bahkan mereka sama sekali belum menulis satu baris kode pun. MITS, yang tidak mengetahui hal ini, sangat tertarik pada BASIC. Dalam waktu 8 minggu BASIC telah siap. Allen menuju MITS untuk mempresentasikan BASIC. Dan walaupun, ini adalah kali pertama bagi Allen dalam mengoperasikan Altair, ternyata BASIC dapat bekerja dengan sempurna. Setahun kemudian Bill Gates meninggalkan Harvard dan mendirikan Microsoft.
Bill Gates Meninggalkan Harvard Demi Mengejar Impian
Ketika ia bosan dengan Harvard, Gates melamar pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan komputer di daerah Boston. Gates mendorong Paul Allen untuk mencoba melamar sebagai pembuat program di Honey-well agar keduanya dapat melanjutkan impian mereka untuk mendirikan sebuah perusahaan perangkat lunak.
Pada suatu hari di bulan Desember yang beku, Paul Allen melihat sampul depan majalah Popular Mechanics, terbitan Januari 1975, yaitu gambar komputer mikro rakitan baru yang revolusioner MITS Altair 8080 (komputer kecil ini menjadi cikal bakal PC di kemudian hari). Kemudian Allen menemui Gates dan membujuknya bahwa mereka harus mengembangkan sebuah bahasa untuk mesin kecil sederhana itu. Allen terus-menerus mengatakan, “Yuk kita dirikan sebuah perusahaan. Yuk kita lakukan”. Saat itulah mereka menemukan jalan hidup mereka.
Kedua sahabat itu bergegas ke sebuah komputer Harvard untuk menulis sebuah adaptasi dari program bahasa BASIC. Gates dan Allen percaya bahwa komputer kecil itu dapat melakukan keajaiban. Dari sana pula mereka mempunyai mimpi, tersedianya sebuah komputer di setiap meja tulis dan di setiap rumah tangga.
Semangat Allen dan Gates tidak percuma, dan dari sana mereka mendirikan perusahaan Microsoft. Berawal dari komputer kecil itulah yang menjadi model dari segala macam komputasi. Dan sekarang bisa Anda lihat bahwa Microsoft telah benar-benar menjadi bagian dari kebutuhan komputasi di seluruh dunia. Dan hampir setiap orang mengenal Bill Gates sebagai orang terkaya di dunia saat ini.
“Orang yang sukses adalah orang yang memiliki mimpi dan keyakinan bahwa mimpi itu akan dapat terjadi berapapun harga yang harus ia bayar”. (google.com)
======================================
Bill Gates
Jika mendengar nama ini, orang akan langsung ingat dua hal, yakni Microsoft dan kekayaan. Yah, memang tak bisa dimungkiri, orang mengenal Bill Gates sebagai pendiri perusahaan piranti lunak terbesar di dunia. Selain itu, kekayaan yang diperolehnya dari perusahaan itu telah membuatnya jadi orang terkaya di dunia beberapa tahun berturut-turut, tanpa pernah tergeser ke posisi kedua sekalipun. Konon, kekayaannya mencapai 71% nilai anggaran belanja negara kita, yakni lebih dari Rp500 triliun. Sungguh fantastis!
Tapi, semua itu tentu melalui proses panjang. Semua berawal dari impian Bill Gates saat masih muda. Ketika itu, sekitar tahun 70-an, ia yang hobi mengutak-atik program komputer memimpikan bisa menghadirkan komputer ke rumah-rumah. Sesuatu yang dianggap sulit diwujudkan pada masa itu. Sebab, pada tahun itu komputer masih berukuran sangat besar dan hanya dimanfaatkan untuk hal-hal tertentu saja.
Kelahiran Seattle dari pasangan seorang pengacara dan pegawai bank ini memang terkenal cukup ambisius. Pada saat masih sekolah dasar, semangatnya yang cenderung menyulitkannya dalam pergaulan membuat orang tuanya memindahkan sekolahnya ke sekolah unggulan khusus laki-laki di Lakeside School. Di sekolah itulah ia pertama kali berkenalan dengan dunia yang mengantarkan pada bakatnya di bidang pemrograman. Saat itu ia mengenal mesin teletype, semacam mesin ketik yang bisa diberi program sederhana. Dari mesin itu, kemudian dia mulai menguasai dengan baik bahasa pemrograman BASIC. Ia pun lantas bertemu dengan komunitas penggemar program dan sering menghabiskan waktunya berjam-jam untuk menekuni hobi tersebut.
Ayah tiga anak ini kemudian mengembangkan bakatnya saat kuliah di Universitas Harvard. Namun, saat kuliah di universitas elit di Amerika itu, lagi-lagi ambisi Bill Gates membuatnya lebih memilih untuk mewujudkan impiannya, dibandingkan harus menyelesaikan studi. Ia memilih drop out dan berkomitmen kuat untuk mewujudkan ambisinya.
Komitmen itu diwujudkan dengan ketekunan, ketelatenan, dan keuletan, sehingga pelan tapi pasti hobinya membuat program telah menjadi bisnis yang kian menguntungkan. Ia kemudian juga bertemu dengan Paul Allen, rekan yang kemudian turut membantunya mewujudkan impian menghadirkan komputer ke rumah-rumah. Duet mereka banyak menghasilnya program-program unggulan, salah satunya MS-DOS yang kemudian banyak dipakai sebagai software di berbagai komputer.
Berbagai inovasi tak henti dilakukannya. Hasilnya? Seperti yang dilihat banyak orang saat ini. Impian Bill Gates telah menjadi nyata. Hampir setiap rumah, kini mempunyai komputer. Dan, hebatnya, sistem operasinya kebanyakan menggunakan produk Microsoft. Inilah yang membuat pundi-pundinya terus mengembang.
Kini, dengan kekayaannya tersebut, Bill Gates dan istrinya, Melinda, kemudian mendirikan Bill & Melinda Gates Foundation. Yayasan bentukan Gates ini digunakan untuk berbagai kegiatan sosial. Mulai dari menyalurkan beasiswa kepada kaum minoritas, berperang melawan penyakit seperti AIDS dan berbagai penyakit lainnya, hingga memerangi kelaparan dan kemiskinan. Tak tanggung-tanggung, pasangan suami istri ini menyumbangkan lebih dari US$ 5 miliar untuk kepentingan yayasan ini. Sebuah sumbangan terbesar di dunia yang pernah diberikan pada sebuah yayasan sosial.
Sebuah impian, jika disertai dengan keyakinan kuat dan kerja keras, serta dilandasi komitmen perjuangan tanpa henti, akan memberi hasil yang gemilang. Bill Gates adalah bukti nyata bahwa impiannya yang pernah dianggap mustahil, kini mampu diwujudkannya. Nilai keyakinan dan perjuangan inilah yang bisa kita contoh dalam kehidupan kita. Selain itu, kepedulian Bill Gates untuk berbagi juga bisa dijadikan teladan bahwa sukses akan lebih berarti jika kita bisa saling berbagi.
Sumber : andriewongso.com
======================================
William Henry Gates III lahir pada tahun 1955, anak kedua dari tiga bersaudara dalam keadaan sosialnya terkemuka di Seattle, Washington. Ayahnya seorang pengacara dengan perusahaan yang punya banyak koneksi di kota, dan ibunya seorang guru, yang aktif dalam kegiatan amal. Bill seorang anak yang cerdas, tetapi dia terlalu penuh semangat dan cenderung sering mendapatkan kesulitan di sekolah. Ketika dia berumur sebelas tahun, orang tuanya memutuskan untuk membuat perubahan dan mengirimnya ke Lakeside School, sebuah sekolah dasar yang bergengsi khusus bagi anak lakilaki.
Di Lakeside itulah pada tahun 1968 Gates untuk pertama kalinya diperkenalkan dengan dunia komputer, dalam bentuk mesin teletype yang dihubungkan dengan telepon ke sebuah komputer pembagian waktu. Mesin ini, yang disebut ASR-33, keadaannya masih pasaran. Pada pokoknya ini sebuah mesin ketik yang kedalamnya siswa bisa memasukkan perintah yang dikirimkan kepada komputer; jawaban kembali diketikkan ke gulungan kertas pada teletype. Proses ini merepotkan, tetapi mengubah kehidupan Gates. Dia dengan cepat menguasai BASIC, bahasa pemograman komputer, dan bersama dengan para hacker yang belajar sendiri di Lakeside, dia melewatkan waktu ber-jam-jam menulis program, melakukan permainan, dan secara umum mempelajari banyak hal tentang komputer. “Dia adalah seorang ‘nerd’ (eksentrik),” sebagaimana salah seorang guru memberikan Gates julukan itu.
Sekitar tahun 1975 ketika Gates bersama Paul Allen sewaktu masih sekolah bersama-sama menyiapkan program software pertama untuk mikro komputer. Seperti cerita di Popular Electronics mengenai “era komputer di rumah-rumah” dan mereka berdua yakin software adalah masa depan. Inilah awal Microsoft. Komunikasi yang sederhana: Paul dan Gates membicarakan coke dan pizza. Tidak ada orang yang memperhatikan sungguh-sungguh pendapat kami. Semuanya berubah dalam dua dekade terakhir. Gates masih tetap menyukai junk food, tetapi ia juga menghabiskan waktu dua jam sehari membaca dan menjawab electronic mail yang dikirim 15.000 karyawan Microsoft. Selain itu banyak sekali email dari dari luar Microsoft. Pertanyaan beragam, mulai dari bagaimana pengalaman orang berkeluarga (menyenangkan!), film apa yang saya sukai (Schindler’s List dan Shadowlands), sampai pertanyaan rumit yang harus membuka dulu buku untuk bisa menjawabnya (dan kebetulan saja juga menulis buku!).
Persoalannya, Gates menghabiskan waktu sepanjang hari menjawab email dan berceramah atau mengelola perusahaanya. Gates mencoba menjalankan keduanya, tetapi ia tidak berkesempatan banyak berkomunikasi dengan kelompok yang beragam dan banyak sekali email yang tidak sempat dijawab. Gates senang sekali menulis karena melalui tulisan ini membuatnya bisa berkomunikasi dengan kelompok yang lebih beragam tanpa harus teredit hingga terpotong-potong atau tersaring oleh persepsi seseorang. Kenyataannya tidak semua pertanyaan diajukan melalui email.
Kadang orang mencegat Gates di Bandar udara atau mendesaknya untuk menjawab pertanyaan di pameran- pameran komputer atau anak Sekolah mengirim surat kepadanya. Seorang mahasiswa baru-baru ini menanyakan satu pertanyaan yang penting untuk dia. Yang ingin diketahuinya bukanlah sesuatu yang sangat filosofis, seperti yang mungkin anda duga misalnya mengenai ekonomi pasar bebas. Ia hanya ingin tahu, “apakah Gates sudah terlambat terjun ke industri software dan membangun sebuah perusahaan kemudian menjadi kaya?”. Gates senang mendapat pertanyaan itu dan jawabannya selalu sama, “Inilah saatnya terjun ke bisnis software.”
Gates tidak mengatakan Anda bisa membangun Microsoft lainnya. Tetapi paling tidak Anda bisa mendapatkan omset penjualan dua juta dollar setahun dengan menjual 10.000 kopi produk senilai 200 dolar AS. Cukup lumayan dan bisa terjadi kapan saja. Karena Gates ingat bagaimana menariknya memulai sebuah perusahaan software, ia juga menikmati cerita keberhasilan orang lainnya. Perusahaan software yang kecil selalu perlahan-lahan mulainya. Perusahaan dimulai seseorang yang memiliki gagasan. Ia, pria atau wanita, mencari beberapa teman yang tahu bagaimana membuat program dan mereka kemudian menelorkan sebuah produk. Banyak sekali karya kesenian yang mereka lakukan karena mereka peduli dengan pekerjaan itu. Biasanya mereka membuat produk untuk satu pelanggan dan karena hasilnya memuaskan, mereka segera mendapat pembeli lainnya.
Jika Anda ingin memulai sebuah perusahaan, strategi utamanya temukan lingkungan sosial yang pas. Lupakan keinginan menciptakan program pengolah kata untuk menulis, atau program spreadsheet untuk menganalisis keuangan, atau produk utama lainnya yang saingannya sudah banyak. Sebaliknya, ciptakan produk yang bisa menolong penggunanya mengerjakan pekerjaan spesifik atau bisa memberikan informasi praktis dalam bidang seperti obatobatan, asuransi, akunting, arsitektur atau bidang pemerintahan. Software seperti itu mendatangkan peruntungan yang kecil-kecilan.
Jika Anda tidak puas dengan peruntungan yang kecilkecilan itu, Anda harus sampai pada tahapan peralihan generasi. Kali ini mahal dan berisiko. Setiap beberapa tahun satu generasi teknologi memberikan jalan baru. Ingat munculnya IBM PC di awal tahun 1980-an. Microsoft bertaruh IBM PC akan menjadi penting. Kemudian Microsoft menciptakan sistem operasi MS-DOS untuk IBM PC. Hasilnya Microsoft menjadi pelopor dalam software sistem operasi. Tidak ada yang pernah mendengar mengenai Lotus sampai satu pemikiran cemerlang melaksanakan perubahan generasi menciptakan Lotus 1-2-3 spreadsheet pertama yang dirancang khusus untuk IBM PC.
Apple’s Macintosh dan Microsoft Windows adalah sang pemenang selanjutnya, ketika dunia menginginkan pengolahan grafik dan meninggalkan program lama yang hanya menampilkan teks. Untuk mendapatkan kemenangan besar, anda pun harus mengkonsentrasikan diri pada perubahan generasi, sesuatu yang diabaikan perusahaan besar. Dan taruhannya mahal sekali. Baru-baru ini sejumlah wiraswastawan berspekulasi software yang bisa digunakan pemakai komputer dengan cara menulis dengan tangan – bukan lagi menekan pada huruf – akan menjadi generasi baru software pengolah kata ada spreadsheet.
Mereka memulai menciptakan produk baru yang mereka pikir akan memenangkan persaingan. Mereka salah. Suatu spekulasi besar. Apa yang harus saya anjurkan pada seorang mahasiswa yang ingin menjadi wiraswastawan software? Pelajari untaian sebuah perusahaan yang sudah ada. Carilah lingkungan sosial anda sendiri. Berhubunganlah dengan modal ventura. Temukan orang yang cerdas. Dan jangan lupakan coke dan pizza. Percayalah, akan ada banyak pekerjaan di malam yang larut.
Sumber : hotbisnis.com

Kisah Sukses Merry Riana, Jutawan Muda Wanita dari Indonesia

Mungkin banyak yang belum mengenal sosok wanita cantik bernama Merry Riana…Want to know more?Cekidot gan !

Membaca cerita sukses Merry Riana, kita seperti melihat keajaiban: dia mampu mengumpulkan kekayaan sebesar S$1,000,000 (sekitar Rp 7 milyar), hanya empat tahun sesudah menuntaskan kuliah dengan gemilang di Jurusan Electrical & Electronic Engineering di Nanyang Technological University (NTU), Singapura.
Dia kini memimpin 50-an konsultan dan manajer di bidang konsultasi keuangan dan sebagian besar di antaranya warga Singapura. Dia juga meraih berbagai penghargaan, baik di saat kuliah maupun setelah menjadi wirausahawan. Bahkan, dialah motivator wanita termuda di Asia dan menghasilkan buku laris “A Gift from A Friend” yang diterjemahkan ke dalam tujuh bahasa. Tapi, betulkah itu cuma keajaiban?
Seperti tanaman, bibit yang baik hanya akan tumbuh subur jika kita menyiapkan tanah dan pupuk yang baik. Begitu juga keajaiban. Keajaiban pada dasarnya datang menghampiri orang-orang yang selama hidupnya bekerja keras dan berbuat yang terbaik dengan tujuan hidup yang jelas.

Keajaiban sebenarnya merupakan buah dari “multi upaya” yang kita lakukan bertahun-tahun. Atau, mengutip ucapan Merry dalam “A Gift from A Friend”, “keberuntungan (atau keajaiban) adalah hasil dari saya berada dalam keadaan siap ketika kesempatan itu datang”.
Prestasi Merry Riana terbilang fenomenal. Di usia 25 tahun dan hanya 4 tahun dari kelulusannya, entrepreneur perempuan yang telah mengantongi banyak penghargaan ini mampu mengumpulkan kekayaan hingga 700 ribu dolar Singapura, sebuah jumlah yang fantastis.

Fakta yang paling membanggakan ialah bahwa Merry Riana berasal dari Indonesia. Ia lahir di tahun 1980 dan tumbuh di Jakarta dalam sebuah keluarga sederhana. Orangtua Merry adalah seorang pebisnis dan ibu rumah tangga. Dengan penuh keberanian, sulung dari 3 bersaudara ini tinggal di Singapura dan mengadu untung di sana. Karena dorongan sang ayah, Merry bercita-cita menjadi seorang insinyur. Cita-citanya tersebut mungkin karena ingin membantu sang ayah dalam menjalankan bisnis.
Awalnya Merry tidak pernah bertujuan untuk belajar di negeri jiran, Singapura. Akan tetapi seiring dengan terjadinya kekacauan multi dimensi tahun 1997-1998 di Indonesia dan Asia, ayah Merry memutuskan untuk mengirim anaknya belajar di luar negeri. Dan Singapura kala itu merupakan sebuah pilihan yang paling masuk akal karena jaraknya yang relatif dekat, lingkungan yang aman dan sistem pendidikannya yang bagus.
Merry mulai belajar di bangku kuliah di jurusan Electrical and Electronics Engineering (EEE) di Nanyang Technological University (NTU) pada tahun 1998. Merry mengaku jurusan ini menjadi jurusan paling masuk akal baginya saat itu.

Demi pendidikan, Merry harus menanggung utang sekitar 40 ribu dolar Singapura. Sembari belajar di NTU, Merry harus menabung untuk membayar pengeluaran sehari-hari dan biaya kuliah. Merry menyadari bahwa ia harus memikirkan masa depannya. Dengan kewajiban pelunasan pinjaman sebanyak itu saat lulus dari bangku kuliah, Merry mulai bekerja keras dan ingin mencapai kesuksesan di usia 30 tahun.
Tanpa pengalaman dan pengetahuan bisnis yang memadai, Merry terjun ke dalam dunia bisnis. Itu ia lakukan karena ia mengetahui bahwa memiliki pekerjaan biasa tidak cukup untuk memenuhi impiannya untuk sukses di usia 30 tahun. Ia mencoba berbagai peluang bisnis. Kemudian suatu saat Merry berinvestasi pada saham dengan mengandalkan uang tabungannya yang susah payah ia kumpulkan. Sayang, Merry kehilangan semua investasinya dan terpuruk. Meski begitu, Merry kembali bangkit dan berusaha keras untuk menjadi entrepreneur.

Merry mulai berusaha dari awal dengan belajar secara sungguh-sungguh tentang seluk beluk pasar. Setelah merasa siap, ia pun memutuskan untuk menekuni industri perencanaan keuangan. Merry berpikir itulah hal yang akan membuatnya mampu mewujudkan impiannya dalam waktu yang relatif singkat.
Saat Merry memulai karier sebagai seorang penasihat keuangan, ia harus bergulat dengan sejumlah tantangan dan hambatan. Orang tuanya, dosen serta teman-temannya kurang setuju dengan keputusan Merry tersebut. Merry saat itu belum memiliki kemampuan berbahasa Mandarin padahal lebih dari separuh penduduk Singapura ialah etnis China. Sebagai seorang pendatang asing di sana, pengalaman dan relasi Merry sangat terbatas.

Namun, satu alasan yang membuat Merry pantang menyerah ialah usianya yang masih muda dan masih lajang sehingga ia merasa lebih bebas dan lebih berani mengambil risiko. Tanpa merasa terlalu terbebani dengan kemungkinan gagal atau keharusan untuk berhasil, Merry lebih memilih untuk memfokuskan diri pada pengalaman dan pelajaran yang ia bisa dapatkan selama fase-fase awal kariernya.
Merry akhirnya menemukan panggilan jiwanya untuk bergabung dengan Prudential Assurance Company sebagai penasihat keuangan. Dalam enam bulan pertama karirnya di Prudential, Merry berhasil melunasi utangnya sebesar 40 ribu dolar Singapura.
Hingga tahun 2003, Merry dianugrahi Penghargaan Penasihat Baru Teratas yang diidam-idamkan banyak orang yang menekuni profesi penasihat keuangan. Di tahun 2004, prestasi Merry yang cemerlang membuatnya dipromosikan sebagai manajer.
Merry lalu memulai bisnisnya sendiri setelah diangkat menjadi manajer. Ia mendirikan MRO (Merry Riana Organization). Setahun setelah itu (2005), Merry menerima penghargaan sebagai penghargaan Top Agency of the Year dan penghargaan Top Rookie Agency.
Hingga kini Merry telah memotivasi dan melatih ribuan profesional dan eksekutif dalam bidang penjualan, motivasi dan pemasaran. Dalam perusahaannya, Merry menaungi 40 penasihat keuangan, yang uniknya memiliki usia yang masih belia (antara 21- 30 tahun).

Merry menyatakan bahwa motivasinya tidak hanya berasal dari keinginan untuk memberikan kehidupan yang lebih baik pada kedua orangtuanya tetapi juga dari ambisinya untuk membantu generasi muda lainnya untuk melakukan hal serupa. Ia berharap para pemuda mampu memberikan kehidupan yang lebih baik, tak hanya bagi diri mereka sendiri tetapi juga orang tua mereka dan anggota keluarga mereka yang lain.
penampakan beliau bisa langsung dilihat di twitter beliau.
FYI: beliau juga orang yang tidak sombong karena hampir semua follower nya di twitter di follback dan mau membalas twitt orang2…krn dia berpendapat dia masih dapat banyak belajar dari para followers nya.. kagum bgt biar udah sukses masih tetep humble^^
twitter nya : @MerryRiana